Tirulah Rosulullah SAW, Sebagai Sosok Manusia Terhebat

[foogallery id=”1091″]Tausiyah Gus Luqman Al Karim pada pengajian rutinan bulanan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Cabang Jakarta (6/12/15) siang. Karena bertepatan dengan dekatnya tanggal 12 Robi’ul Awwal, maka beliau memulai ceramahnya dengan mengkaji pembahasan tentang maulid Nabi Muhammad SAW.

Tiada manusia yang hebatnya seperti Rosulullah SAW. Hampir seluruh umat islam memperingati kelahirannya sebagai salah satu bukti kehebatannya. Bahkan seluruh dunia mengenang sosok seseorang yang dikenang oleh Allah SWT. Meskipun beliau hanya berumur 63 tahun, namun hampir semua manusia menghormati hari kelahirannya. Adakah manusia lain yang berulang tahun dan diperingati seperti Rosulullah SAW? maka jawabannya tidak ada.

Meskipun sekarang beliau secara jasad sudah meninggal dunia, namun hakikatnya beliau masih tetap hidup. Sedangkan keberadaannya di alam qubur hanyalah untuk menunggu akan datangnya lahir qiyamat. Dialah sang guru kita yang kelahirannya dalam keadaan Sajidan (bersujud), Syakiron (bersyukur), hamidan (bertahmid), dan Ka annahul Badru fitamamih (Seakan-akan rembulan yang cahanya sempurna).

Lebih dari pada itu, beliau juga menjadi seorang contoh yang kebaikannya ditiru oleh seluruh manusia. Dalam hal ekonomi, kedokteran, pendidikan, dll. beliaulah gurunya. Bahkan tidak hanya manusia, jin sekalipun meniru sosok Rosulullah SAW. Namun, Banyak orang islam kurang percaya dan masih belum menjalankan apa yang telah dilakukan oleh Rosulullah SAW.

Dalam pengajian yang dihadiri oleh ratusan santri dan jama’ah, Gus Luqman Al Karim mengajarkan 4 konsep kunci kebahagiaan dunia dan akhirat:

  1. Taubat kepada Allah SWT. Pentinya membaca Istighfar merupakan salah satu bukti taubat seseorang. Hal ini seperti yang selalu dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Meskipun beliau tidak melakukan dosa, namun setiap hari selalu beristighfar, memohonkan ampun kepada Allah SWT. Maka dari itu, kita sebagai umat Rosulullah, selalu membiasakan membaca Astaghfirullahal ‘Adzim minimal 100x setiap hari.
  2. Memperkuat ketauhidan kepada Allah SWT. Berapa banyak seseorang gagal ketika meraih cita-citanya yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya ketauhidan kepada Allah SWT.  Maka dari itu, tirulah Rosulullah SAW yang mengajarkan kita untuk bertauhid kepada Allah SWT. Suatu saat Rosulullah SAW ditawari kekayaan oleh Gunung yang akan merubah dirinya menjadi emas. Ya rosulullah !, Jika engkau menginginkan, maka Aq akan merubah diriku menjadi emas. Namun Nabi Muhammad SAW tidak meginginkannya dan tidak tergiur, karena kuat ketauhidannya kepada Allah SWT. Merupakan sebuah bukti bahwa seseorang yang imannya kuat maka kekayaan sekalipun akan datang kepadanya. Hanya saja, kebanyakan manusia masih kurang yaqin mengamalkan kalimat tauhid ini yang akhirnya masih diberi kesulitan dalam perkaranya. Ketauhidan ini sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Maka, minimal kita mengamalkan kalimat Laa Ilaha Illallah 100x setiap hari.
  3. Memperbanyak membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang khusu’ membaca sholawat kepada Nabi Muhammad maka ia akan diberi keberhasilan. Mengapa demikian? karena Rosulullah SAW merupakan manusia yang sukses. Maka dengan kita bertawasul membaca sholawat kepada beliau maka Allah akan memudahkan dari kesulitan yang kita hadapi. Dicontohkan oleh Gus Luqman Al Karim setiap hari minimal membaca Asholatu wasallamu ‘Alaika ya Rosulullah sebanyak 1000x. Apalagi sekarang kita memasuki Bulan Robi’ul Awwal, yang merupakan bulan kelahiran Rosulullah SAW. Waktu yang sangat pas sekali untuk kita memperbanyak membaca Sholawat kepadanya.
  4. Mencari Ilmu yang bermanfaat. Banyak sekali ilmu-ilmu yang harus dipelajari oleh manusia, namun yang harus kita pilih adalah ilmu yang bermanfaat. Seperti apakah ilmu yang bermanfaat? diantara ciri-cirinya adalah 1. Ilmu yang menambah rasa takut kepada Allah SWT. Barangsiapa yang sudah takut kepada Allah, maka dihatinya akan diberi ketenangan oleh Allah SWT. 2. Bertambah Ilmu bertambah mengetahui bahwa dirinya lemah.  Maka dari sini, diharapkan nantinya seseorang yang bertambah ilmunya, semakin juga kedekatannya kepada Allah SWT. 3. Bertambah mengerti ilmu, bertambah banyak ibadahnya kepada Allah SWT. 4. Bertambah ilmu, semakin berkurang keinginannya akan kenikmatan dunia.

Mudah-mudahan kita senantiasa diberi kemudahan untuk mengamalkannya, Ammiin ya robbal ‘alamin.

 

Book your tickets