bahrulmaghfiroh.com – Nikmat itu adalah sebuah anugerah dari Allah SWT. Kemudian kita harus memahami bahwa nikmat itu adalah bagian dari rizki atau rejeki. Rizki itu bukan hanya berupa makanan, benda, uang dan mobil namun kesehatan & perasaan senang itu merupakan nikmat.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Perlu diingat Allah sudah menetapkan nikmat bagi seluruh manusia. Nikmat yang diberikan bukan dicabut namun itu hanyalah persepsi dari manusia sendiri.
Menganggap rezeki diambil orang tidak mungkin terjadi. Allah sudah mengatur semua rezeki dan nikmat masing-masing. Hal itu bisa dirasakan secara langsung maupun tidak langsung yang dengan kata lain bisa melalui perantara.
Bagaimana kita yakin rejeki kita tidak ditukar?
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Memahami nikmat yang diberikan mungkin tidak melalui jalan yang mudah. Ada kalanya kita hanya perlu bersabar dan tetap berusaha agar nikmat itu bisa tiba dari hal yang tidak kita sangka dan diwaktu yang sangat tepat. wallahu a’lam bishawab