bahrulmaghfiroh.com – عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا، وشبَّكَ بَيْنَ أصَابِعِهِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
Artinya :
Dari Abu Musa radyallahu ‘anhu, katanya: Rasûlullâh Sallallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda: “Seorang mu’min terhadap mu’min yang lain itu adalah bagaikan bangunan yang sebagiannya mengukuhkan kepada bagian yang lainnya, dan beliau Sallallahu ‘Alaihi Wasalam menjalinkan antara jari-jarinya.” (Muttafaq ‘alaih)
PELAJARAN YANG TERDAPAT PADA HADITS DI ATAS :
1. Dalam menguraikan hadist di atas Imam al-Qurthubi berkata sebagai berikut: “Apa yang disabdakan oleh Rasûlullâh Sallallahu ‘Alaihi Wasalam itu adalah sebagai suatu tamsil perumpamaan yang isi kandungannya adalah menganjurkan dengan sekeras-kerasnya agar seorang mu’min itu selalu memberikan pertolongan kepada sesama mu’min yang lainnya, baik pertolongan apapun sifatnya (asal bukan yang ditujukan untuk sesuatu kemungkaran). Ini adalah suatu perintah yang dikukuhkan yang tidak boleh tidak, pasti dilaksanakan.”
2. Perumpamaan yang dimaksudkan itu adalah sebagai suatu bangunan yang tidak mungkin sempurna dan tidak akan berhasil dapat dimanfaatkan atau digunakan, melainkan wajiblah yang sebagian dari bangunan itu mengukuhkan dan erat-erat saling pegang-memegang dengan yang bagian lain.
3. Jikalau tidak demikian, maka bagian-bagian dari bangunan itu pasti berantakan sendiri-sendiri dan musnahlah apa yang dengan susah payah didirikan.
4. Begitulah semestinya kaum Muslimin dan mu’minin antara yang seorang dengan yang lain, antara yang sekelompok dengan yang lain, antara yang satu bangsa dengan yang lain.
5. Masing-masing tidak dapat berdiri sendiri, baik dalam urusan keduniaan, keagamaan dan keakhiratan, melainkan dengan saling tolong-menolong, bantu-membantu serta kukuh-mengukuhkan.
6. Manakala hal-hal tersebut di atas tidak dilaksanakan baik-baik, maka jangan diharapkan munculnya keunggulan dan kemenangan, bahkan sebaliknya yang akan terjadi, yakni kelemahan seluruh ummat Islam, tidak dapat mencapai kemaslahatan yang sesempurna-sempurnanya, tidak kuasa pula melawan musuh-musuhnya ataupun menolak bahaya apapun yang menimpa tubuh kaum Muslimin secara keseluruhan.
7. Semua itu mengakibatkan tidak sempurnanya ketertiban dalam urusan kehidupan duniawiyah, juga urusan diniyah (keagamaan) dan ukhrawiyah. Malahan yang pasti akan ditemui ialah kemusnahan, malapetaka yang bertubi-tubi serta bencana yang tiada habis-habisnya.
TEMA HADITS YANG BERKAITAN DENGAN AYAT AL-QUR’AN :
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk saling menolong dalam berbuat kebaikan —yaitu kebajikan— dan meninggalkan hal-hal yang mungkar, hal ini dinamakan ketakwaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang mereka bantu-membantu dalam kebatilan serta tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan hal-hal yang diharamkan;
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۞
“Dan tolong- menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah/5: 2)
وَاللّٰهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ…
Semoga kita senantiasa dikaruniai ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholih, karena hanya Allah-lah yang memberi taufiq dan hidayah. Aamiin…
Salah dan Khilaf… 👳🏻♀️🙏🏻
MOHON MAAF LAHIR & BATIN
DO’A KAFAROTUL MAJELIS :
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ.
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”