Majlis Ta’lim Bahrul Maghfiroh Bulanan, Jum’at (11/12/15)

[foogallery id=”1178″]Gus Luqman Al Karim memberikan tausiyah kepada para jama’ah Safari Dakwah Majlis Ta’lim Bahrul Maghfiroh di kediaman Hj. Huriyah, Jl. Joyo Tambak Sari 55, RT 02, RW 01, Merjosari, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. Jum’at (11/12/15).

Dizaman sekarang ini, banyak orang-orang menghadiri bahkan mengadakan majlis-majlis ta’lim ataupun sholawat, namun dalam kenyataannya mereka masih belum juga mendapatkan/sedikit atsarnya yang sering disebut dengan istilah Ni’matul ‘Ibadah (nikmatnya sebuah ibadah). mengapa demikian? Perlu kita ketahui sebelumnya, bahwasannya Allah SWT telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita semua. Namun, kenikmatan yang hakiki adalah kenikmatan yang baqo’ (kekal) yang diberikan oleh Allah SWT yaitu kenikmatan diakhiratnya Allah SWT.

Disini menunjukan kepada kita semua akan pentingnya arti sebuah ilmu dalam kehidupan sehari-hari sampai kita bisa merasakan kenikmatannya. Sampai-sampai Rosulullah SAW mengatakan Uthlubul ilma minal mahdi ilalladi “Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga meninggal dunia”. Setelah kita mempunyai ilmu maka kita juga harus mengamalkannya karena dikatakan bahwa Al Ilmu yahtaju ilal amal “Ilmu itu membutuhkan pengamalan”.

Ada dua amaliyah pokok Rosulullah SAW yang harus diterapkan oleh kita semua untuk mendapatkan kenikmatan yang kekal tersebut. Gus Luqman berharap kepada jama’ah agar selalu mengingatnya dan juga bisa menerapkannya. Dua hal tersebut adalah:

    1. Dzikir/ingat kepada Allah SWT dengan hati yang ikhlas.  Banyak diantara kita, sering mengaji, sering berbuat baik kepada sesama, namun kita semua masih belum meniru ilmunya Nabi Muhammad yaitu ikhlas. Sebagai contoh yang dilakukan oleh Rosulullah SAW. Meskipun beliau disakiti, dicaci maki, berjalan kaki ketika berdakwah namun beliau tetap ikhlas untuk menjalankannya. Berbeda dengan kita yang kebanyakan masih memikirkan hal-hal lain yang dapat mengurangi keikhlasan kita kepada Allah SWT. Seperti contoh : Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, masih saja mengharap imbalan darinya.
    2. Rosulullah memiliki sifat dermawan. Dermawan disini sifatnya universal yaitu dermawan dengan berbuat baik kepada sesama manusia. Sebagaimana dalam ayat alqur’an telah difirmankan oleh Allah SWT.

wata’awanu alal birri wattaqwa yang artinya:“Dan saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan”. Sebagaimana telah kita ketahui bahwasannya rosulullah SAW sebaik-baik manusia. Maka telah seharusnya kita semua untuk senantiasa menirunya dalam kehidupan kita sehari-hari. Rosulullah SAW juga pernah bersabda

“wallahu fi ‘aunil abdi ma kanal abdu fi auni akhihi” yang artinya: “Allah akan senantiasa menolong hambanya selagi hambanya tersebut menololong sesamanya”

Dalam hal ini, Allah SWT akan memberikan keistimewaan-keistimewaan kepada mereka yang senantiasa menjalankan sifat dermawan. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. “Assakhiyyu qoribun min rohmatillah, wa qoribun minal jannah, wa ba’idun minan naar wa qoribun minan naas”. Dalam hadits tadi, ada tiga keutamaan yang akan diberikan oleh Allah SWT yakni : 1. Qoribun min rohmatillah (Dekat dengan rahmatnya Allah SWT), 2. Qoribun minal jannah (Dekat dengan syurganya Allah SWT), 3. Ba’idun minan naar (Jauh dari nerakanya Allah SWT), 4. Qoribun minan naas (Dekat dengan sesama manusia)

Sebagai bentuk pengamalan hadits Nabi Muhammad SAW tadi, maka Gus Luqman Al Karim mencontohkan kepada para jam’ah supaya gemar dermawan dengan memberikan uang sebesar Rp. 100 ribuan. kepada sepuluh jama’ah yang berhasil menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Gus Luqman Al Karim. Antusias para jama’ah saat berebut kesempatan menjawab akhirnya semakin mewarnai ramainya acara yang digelar malam hari tersebut.

Book your tickets