bahrulmaghfiroh.com – Sebening tetesan embun pagi
Secerah sinarnya mentari
Bila kutatap wajahmu ibu
Ada kehangatan didalam hatiku
Air wudhu selalu membasahimu
Ayat suci selalu dikumandangkan
Suara lembut penuh keluh dan kesah
Berdo’a untuk putra putrinya
Oh ibuku, engkaulah wanita
Yang kucinta selama hidupku
Maafkan anakmu bila ada salah
Pengorbananmu tanpa balas jasa
… اُمِّىْ
ثُمَّ اُمِّى الْحَدِّ اٰخِرِ يَوْم فَى عُمْرِىْ
حُبِّ مِنْ اَوِّلْ حَيَاتِىْ وَهَمُّهْ هَمِّىْ
اِلِّى كَتَّرْ خَيْرهَا دَابْ خَيْرهَا فِى دَمِّى وَعَايِشْ فِيْه
… اُمِّىْ
ثُمَّ اُمِّى الْحَدِّ اٰخِرِ يَوْم فَى عُمْرِىْ
حُبِّ مِنْ اَوِّلْ حَيَاتِىْ وَهَمُّهْ هَمِّىْ
اِلِّى كَتَّرْ خَيْرهَا دَابْ خَيْرهَا فِى دَمِّى وَعَايِشْ فِيْه
Air wudhu selalu membasahimu
Ayat suci selalu dikumandangkan
Suara lembut penuh keluh dan kesah
Berdo’a untuk putra putrinya
Oh ibuku, engkaulah wanita
Yang kucinta selama hidupku
Maafkan anakmu bila ada salah
Pengorbananmu tanpa balas jasa.
Ya Allah, ampuni dosanya
Sayangilah seperti menyayangiku
Berilah ia kebahagian
Di dunia juga di akhirat
Di dunia juga di akhirat.
Habib Abdulloh bin Aqil